Pernahkah anda melihat data pertumbuhan penduduk suatu wilayah? Umumnya, data tersebut ditampilkan dalam sebuah grafik berupa garis yang naik atau turun. Penyajian data dengan metode seperti itu disebut dengan diagram garis atau grafik garis. Kali ini, kami akan bahas secara lengkap mengenai grafik garis.
Pengertian
Diagram garis adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan berupa data berkala/berkelanjutan. Atau bisa dikatakan berhubungan dengan kurun waktu. Untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
Diagram ini sangat tepat untuk menyajikan data untuk mengetahui kecenderungan kelakuan atau trend. Misalnya produksi minyak tiap tahun, jumlah kelahiran tiap tahun, jumlah produksi tiap jam, dan lain-lain. Dalam diagram tersebut terdapat sumbu vertikal (sumbu y) untuk menunjukkan frekuensi. Dan sumbu horizontal (sumbu x) untuk menunjukkan variabel tertentu.
Jenis Diagram
1. Diagram tunggal
Diagram tunggal adalah diagram yang menyajikan satu kejadian dalam kurun waktu tertentu. Sehingga hanya ada satu garis diagram yang dapat dibuat.
Contoh
Sebuah pabrik sedang lakukan produksi AC mobil. Operator selalu mencatat hasil produksinya setiap jam. Berikut laporannya :
[table id=38 /]Maka diagram garisnya
Dari diagram diatas dapat terlihat bahwa produksi ac mobil tertinggi terjadi pada jam ke-5. Yaitu sebanyak 60 unit. Sedangkan yang terrendah terjadi pada jam ke-8 yaitu sebanyak 50 unit. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa produksi ac mobil cenderung stabil setiap jamnya.
2. Diagram majemuk
Diagram majemuk adalah diagram yang menunjukkan lebih dari satu kejadian dalam waktu tertentu. Sehingga dalam satu gambar terdapat dua atau lebih garis diagram.
Contoh
Sebuah showroom sedang membandingkan penjualan 2 jenis mobil yang berbeda dalam 6 bulan. Berikut ini datanya
[table id=39 /]Maka diagram garisnya adalah sebagai berikut
Cara Pembuatan
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat diagram garis :
1. Sediakan data atau tabel yang akan dibuat diagram.
2. Buatlah garis horizontal. Kemudian tulis variabel waktu yang akan digunakan di bawah garis tersebut. Pastikan jarak antara variabel selalu sama/konsisten.
3. Buatlah garis vertikal. Kemudian tulis frekuensi yang kira-kira mampu untuk menampilkan data tersebut.
4. Buatlah titik temu antara variabel dan frekuensi sesuai data.
5. Hubungkan titik-titik tersebut sehingga terbentuk diagram garis.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai diagram garis. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Jangan lupa untuk share dengan teman-teman yang lain. Baca juga jenis diagram lainnya.

Seorang mahasiswa pendidikan matematika di Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang suka bermain dengan logika. Founder teknikece.com